Monday, September 01, 2014

Sore ini (Pertemuan - 6)

Sore ini kekasih, hanya jingga yang berdebar membaca rindu. Kau menulisnya, bagai angin memahat awan yg beranjak pergi ke hatiku.

Bukankah awan itu juga yg jadi rahim hujan, dan memekarkan harapan di tengah musim yg tak lagi bisa kita baca jejak maupun arahnya. Tapi setiap sore memang punya cerita sendiri, seperti ombak bertemu pantai, atau hutan kehilangan hijau, atau foto bertemu bingkai, atau aku kehilangan engkau.

Sore memang tak pernah berakhir sebagai cerita, tanpamu. Tapi percayalah, akan selalu ada cerita yang tak pernah berakhir keindahannya, ketika kita sekali lagi tak jadi bertemu.

2 comments:

Egi Mardani said...

Seru banget, dalam ini om :-D

artja said...

@Egi: hehe.. thx udah berkunjung :)