Friday, January 04, 2008

Keliru

Katakan aku keliru
saat merapikan berkas di meja kerjaku
kemarin sore.
Benarkah itu bukan mimpimu,
yang terbawa dalam saku jaketku?
Sebab setiap kita bertemu
tiba-tiba dunia senyap
dan waktu seolah patung batu
dengan kaki lumpuh yang diikat rantai.
Seperti ada lembar foto terselip di halaman buku harian
dan ada seseorang yang tak sengaja menemukan.

Maka aku memangkas dongeng
yang tumbuh subur diantara ilalang
dan bisikan lembutmu.
Hei, kemanakah sembunyi si tukang kebun, yang pandai
menyulap padang gersang ini, jadi taman rindang

dalam ingatanku. Sekarang rumput liarpun tumbuh di sana
bukan salah siapa-siapa
karena terkadang aku merasa menemukanmu
merasuk dalam batang-batang hijau lainnya.

Thursday, January 03, 2008

Fisika Atom dan Sedekah

Saya tidak bermaksud sok tahu menuliskan tentang fisika di blog ini. Saya bukan pakar fisika, dan hanya pernah belajar fisika di sekolah menengah dan tahun-tahun awal kuliah. Tapi saya mencoba membicarakan masalah fisika ini setelah mendengar percakapan pagi tadi.

Bermula ketika pagi tadi saya menumpang KRL menuju kantor. Biasanya saya berusaha untuk tidur. Namun pagi tadi saya tergelitik untuk menguping pembicaraan dua remaja yang sedang melakukan tanya jawab soal fisika. Mungkin mereka anak SMU yang sedang mengulang pelajaran sekolah. Tapi mereka tidak menggunakan seragam SMU, sebab saat ini memang masih libur.

Salah satu hal yang mereka bicarakan dalam tanya jawab itu adalah soal model atom. Saya sendiri sudah lupa ada berapa banyak teori tentang model atom yang pernah dipaparkan ahli fisika. Tapi saya ingat bahwa salah satu model atom moder yang diterima luas di kalangan ilmuwan adalah Model Atom Bohr.

Sesuai namanya, Model Atom Bohr diperkenalkan oleh Niels Bohr yang asli orang Denmark pada tahun 1913. Dalam hipotesisnya, pak Bohr mengajukan teori bahwa suatu atom terdiri dari satu inti atom bermuatan positif yang dikelilingi elektron-elektron bermuatan negatif. Elektron-elektron ini mengelilingi inti atom dalam lintasan orbit tertentu. Yah, mirip-mirip model tata surya kitalah.

Nah, tiap elektron ini punya energi yang tetap, selama masih ada dalam lintasan orbit stasionernya. Namun demikian, energi ataom tersebut bisa berubah bergantung pada perubahan lintasan. Pak Bohr bilang, bahwa elektron dapat berpindah lintasan. Jika ingin berpindah ke lintasan yang makin jauh dari initi atom, dia akan menyerap energi. Sebaliknya, jika elektron berpindah semakin mendekati inti atom, maka elektron akan melepas energi. Lihat gambarnya:


Sampai di sini, saya berhenti mengingat-ingat soal teori model atom Niels Bohr. Saya tiba-tiba tergelitik untuk menganalogikan model atom ini dengan kehidupan kita sebagai manusia. Khususnya perilaku elektron yang berpindah tadi.

Jika kita andaikan manusia adalah elektron, maka inti atomnya haruslah sesuatu yang menjadi pusat kehidupan manusia. Itu berarti Tuhan, penguasa alam semesta. Nah, jika kita sebagai manusia sering menyerap energi, mengambil segala hal tanpa merasa perlu untuk mengeluarkannya bagi lingkungan sekitar maupun bagi orang lain, maka kita akan seperti elektron yang menyerap energi dan akan berpindah ke lintasan yang letaknya makin jauh dari inti atom.

Sebaliknya, kalau ingin semakin mendekati Tuhan Yang Maha Kuasa, maka kita harus berperilaku seperti elektron yang berpindah lintasan ke orbit yang makin dekat dengan inti atom, yaitu melepas energi. Maka kita harus sering berbagi, bersedekah dan memposisikan diri untuk bermanfaat bagi sesama dengan memberikan yang terbaik bagi lingkungan kita selama hidup kita.

Ternyata, fisika atom juga mengajarkan kita untuk rajin shodaqoh.

Allahu'alam.
Sekali lagi, saya bisa aja salah, lho... :)