Sore
ini kekasih, hanya jingga yang berdebar membaca rindu. Kau menulisnya,
bagai angin memahat awan yg beranjak pergi ke hatiku.
Bukankah
awan itu juga yg jadi rahim hujan, dan memekarkan harapan di tengah
musim yg tak lagi bisa kita baca jejak maupun arahnya. Tapi setiap sore
memang punya cerita sendiri, seperti ombak bertemu pantai, atau hutan
kehilangan hijau, atau foto bertemu bingkai, atau aku kehilangan engkau.
Sore memang tak pernah berakhir sebagai cerita, tanpamu. Tapi
percayalah, akan selalu ada cerita yang tak pernah berakhir
keindahannya, ketika kita sekali lagi tak jadi bertemu.
2 comments:
Seru banget, dalam ini om :-D
@Egi: hehe.. thx udah berkunjung :)
Post a Comment