Terinspirasi dari tawaran mas Joni yang bersedia memberi akomodasi jika kita ingin mengunjungi Gunung Dempo, saya jadi teringat dengan kiat-kiat atau tips dalam melakukan perjalanan jauh. Maka saya mencoba menuliskannya dalam blog saya ini. Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri. Mudah-mudahan ada yang memberi masukan atau koreksi untuk penyempurnaan di masa mendatang.
Tips Melakukan Perjalanan (Jauh)
1. Menetukan niat
Untuk apa Anda melakukan perjalanan ini? Refreshing? Cari duit? Atau sekadar mencari solusi setelah bingung bagaimana cara menghabiskan uang di kantong Anda? Atau ada tujuan mulia lainnya, misalkan mempelajari sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak, atau menjadi pendamping di salah satu desa tertinggal di pedalaman dan membawa bantuan buat mereka, atau tujuan mulia lainnya. Hal ini penting agar Anda tak merasa terganggu di perjalanan nantinya, misalnya masih terus memikirkan pekerjaan di kantor, padahal Anda sedang berada di sebuah pantai yang indah menjelang matahari terbenam. Kalau sudah begitu, Anda tak akan bisa menikmati perjalanan Anda.
2. Menentukan Lokasi tujuan perjalanan
Ini penting, sebab sebelum melangkah, kita memang perlu mengetahui hendak ke mana. Kalau tidak, maka kita hanya akan melakukan pemborosan biaya, waktu, dan tenaga.
3. Memilih Rute yang akan dipakai untuk mencapai lokasi yang dituju
Setelah menentukan tujuan lokasi yang hendak disambangi, tentukanlah rute yang akan diambil menuju sasaran. Bagi yang hendak ke pedamlaman, tentukanlah rute-rute ke kota terdekat dengan tujuan sesungguhnya. Misalnya, anda hendak pergi ke gunung semeru dan berangktat dari jakarta, maka anda harus menentukan akan ke malang lewat surabaya, atau langsung ke Malang.
4. Pemilihan moda transportasi
Ini terkait erat dengan sebelumnya, karena tidak semua moda transportasi tersedia di semua jalur/rute tertentu. Misalkan, Anda hendak pergi ke Malang dari Jakarta tanpa melewati kota Surabaya (menghindari kemacetan di Porong, Sidoarjo), maka Anda tak bisa menumpang pesawat terbang, sebab tak ada jalur penerbangan Jakarta - Malang. Pilihannya kereta api, bus, atau mobil pribadi. Sekali lagi, ini diseuaikan dengan rute yang dipilih.
5. Persiapkan dana
Ini meliputi dana untuk:
* Transportasi
Carilah info berapa uang yang harus anda keluarkan sesuai moda transportasi yang telah Anda tentukan. Kalau bawa mobil ndiri, berapa liter bensin yang harus dibeli.
* Konsumsi
Ini menyangkut makanan yang akan disantap selama perjalanan. Cara menghitung yang praktis adala dengan menghitung uang makan rata-rata setiap kali makan, lalu kalikan dalam sehari, lalu kalikan lagi dengan jumlah hari yang anda rencanakan untuk perjalanan. ingat, di daerah tertentu, harga makanan bisa sangat mahal. carilah info pada orang-orang yang pernah melakukan perjalanan ke tempat yang akan Anda tuju. Kalau tidak ada, sebaiknya perhitungannya dilebihkan, agar tidak kurang nantinya.
* Akomodasi
Di mana Anda akan tinggal? Hotel berbintang lima? Atau cukup di dalam tenda? Kalau di Losmen, berapa harga rata-rata biaya menginap di losmen yang terdapat pada kota-kota tujuan Anda? Ini berkaitan juga dengan lamanya Anda tinggal. Kalau tinggal di tempat famili atau kawan, mungkin tidak perlu keluar biaya, tapi sebaiknya Anda pertimbangkan secara serius untuk membawa oleh-oleh untuk mereka, agar Anda tetap menjadi "orang Timur".
* Buah tangan
Persiapkan berapa anggaran untuk beli oleh-oleh untuk sahabat dan sanak kerabat. Kalau tidak dibuat, bisa-bisa kantong anda jebol karena membeli oleh-oleh tanpa menghitung berapa orang yang harus dibawakan. atau sebaliknya, justru ada orang-orang yang selayaknya Anda belikan oleh-oleh, ternyata malah terlupakan. Anda juga harus memperhatikan buah tangan untuk orang-orang yang akan Anda kunjungi. Apalagi jika orang tersebut akan menampung Anda di tempat tujuan Anda seperti misalnya mas Joni yang baik di Sumatera Selatan sana.
* Cadangan
Kadang, segala sesuatu berjalan di luar rencana. Untuk itu, kita perlu menyiapkan dana cadangan. Jangankan bekal dalam perjalanan, main bola saja perlu pemain cadangan.
6. Persiapan perlengkapan
* Makanan
Berapa banyak anda harus membawa makanan? Kalau Anda naik gunung selama tujuh hari, tentu harus benar-benar dipersiapkan perbekalannya, jangan sampai Anda mati kelaparan di sana. Untuk penjelasan tentang merancang perbekalan selama naik gunung, saya akan jelaskan di lain kesempatan.
* Pakaian, termasuk alas kaki
Pakaian ini bisa dikategorikan menjadi pakaian dalam perjalanan, pakaian tidur, atau pakaian dalam kondisi tertentu, misalkan cuaca panas/dingin. Jangan lupakan juga kaos kaki, sepatu, dan juga sandal. Lho, kok sandal? Iya, kadang saat berkemah di hutan pun, Anda membutuhkan sandal untuk keperluan operasional, misalkan pergi ke sungai untukmandi, atau sekedar masak di luar tenda.
* Tas
Pakailah tas yang cukup untuk membawa semua perlengkapan dan perbekalan yang anda bawa. Usahakan serigkas mungkin. Khusus untuk keperluan operasional, ada baiknya Anda membawa tas kecil semacam tas pinggang yang berisi buku catatan, peta/petunjuk perjalanan, uang, surat-surat, alat tulis, serta barang-barang kecil lainnya yang sekiranya diperlukan.
* Obat-obatan
Setiap orang punya penyakitnya masing-masing. Bagi yang punya penyakit bawaan, jangan lupa membawa obatnya agar di perjalanan tak disibukkan dengan mencari obat saat penyakitnya kambuh.
Surat-surat penunjang perjalanan
* Kamera
Tentu Anda tak ingin melewatkan momen-momen indah dan mengesankan dalam perjalanan Anda (kayak iklan film, neh). Maka bawalah kamera Anda. Boleh untuk bikin foto, atau film sekalipun. Jangan lupa bawa peralatan pendukungnya seperti batere cadangan atau chargernya, tripod, filter lensa, maupun film dan/atau kartu memori cadangan.
Makasih untuk mas Aroengbinang untuk masukkannya.
7. Persiapan untuk Hal-hal darurat
* Kontak Person
Adakah orang-orang yang tinggal dekat dengan tempat yang menjadi tujuan Anda? Kalau ada, sebaiknya Anda beritahu bahwa Anda akan berada di sekitar kota tempat tinggalnya. Kalau terjadi sesuatu dengan Anda, maka ia akan bisa menolong Anda.
* Jalur Evakuasi
Kedengarannya menyeramkan. Tapi ini perlu ditentukan sebelum Anda melakukan perjalanan. Misalkan begini: Anda pergi ke Meulaboh. Saat terjadi seuatu, Anda perlu menuju tempat aman yang terdekat, tidak harus langsung pulang ke Jakarta. Maka Anda sebaiknya memperhitungkan akan ke Medan ataukah ke Banda Aceh, dua kota besar terdekat yang ada. Apa untung ruginya, harus diperhatikan agar keadaan darurat bisa secepatnya dinetralisir.
* Alamat Institusi untuk hal-hal darurat, misal: rumah sakit, puskesmas, kepolisian, ataupun ATM Bank
Catatlah di mana alamat kantor polisi, rumah sakit, atau puskesmas terdekat di tempat tujuan perjalanan Anda. Sehingga kalau hal darurat terjadi, Anda tak lagi bingung mencari di buku telpon, atau tanya sana-sini, yang belum tentu bisa Anda lakukan kalau kondisi darurat itu terjadi di tengah malam.
8. Persiapan fisik
Walaupun untuk refreshing, perlu juga Anda persiapkan kebugaran fisik Anda, agar perjalan Anda tidak diganggu dengan keadaan yang tidak masuk akal, semisal Anda hanya bisa terkapar di dipan penginapan, hanya karena fisik yang belum disiapkan untuk jalan-jalan seharian.
9. Persiapan untuk hal-hal yang ditinggalkan
Informasi ke RT/RW, keamanan, dan tetangga atau sanak famili di satu kota dengan tempat tinggal Anda. Ini penting agar mereka tidak bingung mencari-cari Anda nantinya. Selain itu, kalau Anda pergi dalam jangka waktu yang lama, "titipkan" rumah Anda. Kalau perlu, titipkan kunci pada tetangga terdekat, sehingga mereka dapat membantu menjaga rumah Anda, atau mematikan dan menyalakan lampu di pagi atau malam hari, kalau sistem penerangan Anda belum memakai saklar otomatis. Jangan lupa, informasikan juga waktu kepulangan Anda kepada mereka.
14 comments:
hiks.. jadi terharu disebut2 mas.
kebetulan waktu masih kuliah dan esema dulu aku sering ngajakin temen2 untuk jalan2 ke pagaralam dan naik gunung dempo, ya mereka ditampung dirumah nenek, tapi seadanya, tahukan kehidupan mapala, apa adanya gitu, yang penting kebersamaan.
hihihi.. aku gak ngarepin oleh2 kok mas, biasa aja lagi.. malah nanti jadi canggung.
sdh sangat lengkap petunjuknya, ada beberapa poin yang memang orang sering tidak kefikiran, thanks for this posting. :)
wah tips nya kurang tuh 'bawa kaca mata hitam,biar gak silau matahari klo lagi nyetir', bawa uang receh yang banyak 'karena kita bepergian sambil beramal ke anjal'..^_^
Kalo aku lebih ke pakaian ma makanan. hehehhehe. Ini persiapan prjalanan wisata sih....
Kalo aku lebih ke pakaian ma makanan. hehehhehe. Ini persiapan prjalanan wisata sih....
jangan lupa bawa tustel, ekstra batere, ekstra storage...
kalo' aku traveling juga biasanya suka bawa obat anti mual itu. sebenernya sih aku ga mabok darat, laut, ato udara. tapi ade saya tuh *hihiii, jadi curhatxP* tp postingannya udah lengkap banged kok.. kalo' pun ada yg kurang, paling tergantung kebutuhan masing2 aja kali ya? ;)
Kalau jalan2 di India harus bawa kecap, jd kalau nggak cocok ama makanannya tinggal pakai kecap aja :D
kalo saya pas bepergian dan kira-kira banyak jalannya... seminimal mungkin perbekalan.. biar tidak jadi beban di perjalanan.. tapi tipsnya insya Allah dah OK seperti kata Nieke.. tambahannya sesuai keperluan masing2
@joni :
jangan khawatir mas, orang yang "berani" melakukan perjalanan jauh, apalagi ke tempat yang belum pernah dikunjungi, pasti sudah siap dengan segala kondisi, termasuk kondisi seadanya seperti kata mas joni. Thx.
@cempluk
eh, iya. lupa tuh, kacamata hitam biar gaya, eh... maksudnya biar nggak silau dg cahaya matahari. apalagi kalau naik gunung yang lintasannya melewati padang rumput terbuka, perlu banget tuh. uang receh juga perlu banyak, apalagi kalau naik kereta ekonomi di pulau jawa, yang dalam sehari saja bisa samapai 10 X anjal naik untuk ngamen. makasih tambahannya.
@.:N:.
makanan? sama seperti istri saya, kalau pergi pasti repot nyiapin makanan. biasanya dia rajin nyiapin cemilan. apa semua perempuan begitu, ya? tapi saya juga yang seneng kalo istri saya sibuk gitu, soalnya pasti nyiapin juga buat suaminya
@aroengbinang
iya, betul sekali. saya lupa menuliskannya. bawa kamera dan asesorisnya. penting banget, tapi kok saya bisa lupa? mungkin karena kamera sudah saya anggap bagian dari tubuh saya (halah, opo iki) maka saya lupa mencantumkannya sebagai peralatan yang wajib dibawa. tengkyu berat, mas.
@Nieke
waktu kecil, saya juga suka mabok kalau diajak ibu saya naik bis. maklum ajah, saya wong ndeso, jarang naik mobil, hihihi... jadi curhat juga neh. makasih ya.
@hery
kecap? wah, pantesan orang india banyak yang kulitnya sawo gelap ya? hehehe... apa semua mahasiswa indonesia di India kecanduan kecap? :)
@Yusuf Alam Romadhon
betul sekali mas, seminimal mungkin agar tidak repot di perjalanan. apalagi kalau harus gonta-ganti angkutan, waaaa... pasti repot kalau bawaannya kayak perabotan lenong. sampai sekarang saya masih mimpi bisa punya kantong ajaib kayak doraemon
kalo 'tukang' jalan pasti tahu semuanya ya :D
ditunggu tulisan ttg bawaan ke hutan n cara darurat menanggulangi gigitan ular gmn mas?
wah tips nya berguna bgt tuh! tenkyu nih mas artja..
boleh juga tambahan cari sponsor buat akomodasi dan transportasi hehe...nanti logo mereka ditaro di ransel ato kita bawa2 pake bendera....hehehe
kira2 mau ngga ya?
"maka Anda tak bisa menumpang pesawat terbang, sebab tak ada jalur penerbangan Jakarta - Malang"
Update terbaru mas, sudah ada maskapai perbangan tujuan Jakarta-Malang PP. Coba cek Sriwijaya Air.
@meiy
bisa aja...
ular? kabur kali ye... ntar ditulisin deh
@mr.cappuccino
makasih juga mas, dah nyempetin diri untuk baca
@nila o
waaaa... usul bagus, mbak. iya, harusnya ditambahkan
@an96ar
Anda betul. Terima Kasih
Post a Comment