Awan menarikan hatimu,
saling melambai putih di pelataran luas langit biru.
:Secarik pesan dari sudut sepi ruangmu.
Menguji lintasan lain untuk pulang
tapi kutemukan lagi sejuk tatapmu.
Sementara jarak makin samar menyusun keyakinan.
Adakah Kau panggil aku dalam sayup
menyisipkan petunjuk di sela lipatan waktu.
Seperti tak tega melepas kepergian.
Seperti menyampaikan pesan yang sama di hadapan:
Betapa tak berarti pencarian ini.
Betapa upaya menjauh darimu
hanya kesia-siaan bersahut sepi.
9 comments:
Dibait yang terakhir, begitu menyentuh hatiku. Gak tau napa ya?! Ada kemiripan kali!
mhhmmm, jgn menjauh..biarkan pergi dengan alami. walah apa coba, sok teu nih..btw, met wiken!
Begitulah, Artja...
*sama kayak Nja--> sok teu*
itu fotonya keren, gunung ato padang pasir tuh?!
kunjungan balik ... ^^
makasih dah mampir ke blogku ...
mengapa mesti menjauh...
puisi yg dalam artja, keep writing ya!
pic nya bagus, punya kamu?
"..Betapa tak berarti pencarian ini.
Betapa upaya menjauh darimu
hanya kesia-siaan bersahut sepi..."
tak ada yang sia-sia bagi yang sedang mencari, setiap langkah baik maju atau mundur adalah upaya untuk memahami.
bukan hanya mata yang bisa melihat, bukan hanya telinga yang bisa mendengar, tapi da "JIWA". gunakan dia.
Gue bangeeeeeeeeeeeeeeed! :'(
puisinya keren euy..
drpada jauh2an mendingan deket2an :)
bukan pengalaman pribadi kan mas?... :d
Post a Comment