Thursday, April 03, 2008

Alergi Obat

Obat semestinya menyembuhkan penyakit dan menghilangkan rasa sakit. Bukan sebaliknya: menambah penyakit dan rasa sakit. Tetapi hal ini tidak berlaku pada semua orang. Beberapa orang tertentu memiliki alergi terhadap obat. Ketika meminum obat tertentu, tubuhnya akan bereaksi. Bukan reaksi yang baik, tetapi malah berakibat buruk seperti badan yang gatal-gatal, bintik-bintik merah, diare, hingga sesak napas dan bahkan mengakibatkan kematian. Kenapa obat justru menambah penyakit?

Alergi obat terjadi karena tubuh menganggap obat yang dikonsumsi (biasanya dari jenis antibiotika penisilin, sulfonamid, obat analgetik (pain killer), serta obat antipiretik (penurun panas)) sebagai bahan berbahaya yang harus dilawan. Efek gatal, kemerahan pada kulit, dan sebagainya itu, adalah wujud dari pertempuran antara sistem kekebalan tubuh dengan kandungan obat. Resiko alergi terhadap obat ini lebih tinggi pada mereka yang sering mengkonsunsi obat-obatan. Pada awalnya, mungkin obat tertentu tidak akan menimbulkan alergi. Tapi semakin sering obat terebut dikonsumsi, tubuh akan semakin sensitif. Maka bisa saja terjadi kelainan pada tubuh kita karena alergi terhadap obat yang sudah biasa kita minum.

Apa ada obat untuk menghilangkan alergi? Kalau sekedar menghilangkan gejala, tentu saja ada. Namun sifatnya sementara. Sifat ketahanan tubuh yang alergi terhadap obat tadi, tidak akan bisa hilang. Reaksi tersebut akan datang lagi jika pemicu alergi kembali dikonsumsi.

Lha, terus bagaimana caranya supaya kita nggak makin tersiksa gara-gara obat yang kita tenggak ternyat amalah menimbulkan alergi? Gampang. Ingat-ingat saja obat apa yang membuat kita alergi. Kalau suatu saat kita sakit, maka katakanlah kepada dokter bahwa kita memiliki alergi terhadap obat. Maka dokter akan memberikan obat yang "aman."

Tapi kalau terlanjur terkena dampak akibat alergi terhadap obat, maka langkah pertama adalah hentikan semua obat yang dikonsumsi. Lalu pergilah ke dokter yang memberi resep atau dokter terdekat lainnya. Mintalah supaya obat-obatan tersebut diganti, beserta tambahan obat anti alergi. Kecuali untuk kasus-kasus alergi tertentu seperti Stevens-Johnson syndrome maka pengobatan dari dokter Puskesmas sudah cukup, kok.

13 comments:

Anang said...

huaa kalo saya alergi obat, alergi harganya, wkwkwk.. mahal... duh ga pgn sakit biar tetep sehat terus, amin....

artja said...

@anang:
amin...

Anonymous said...

" saya pernah mengalami hal seperti itu dimana dua minggu yg lalu istri saya keracunan obat dan cepat saya bawa kerumah sakit dan tulisan ini sungguh sangat berguna bagi saya buat jaga2 kalau kalau keracunan minum obat...( tapi jujur cukup sekali aja ah mengalaminya..hehehe..)
selamat sore aja buat bang arief...

salamku,
langitjiwa.............

ichal said...

wah ngeri juga!!

alergi obat bisa mengakibatkan kematian!!

btw udah alih profesi bidang medicine ne pak???

ichal said...

wah ngeri juga!!

alergi obat bisa mengakibatkan kematian!!

btw udah alih profesi bidang medicine ne pak???m hehehe

mel@ said...

aku alergi minumnya euy... hehehe... kecuali kalo obatnya kayak FG Troches (ehh bener ga nulisnya...^_^)... hmmm jadi kayak permen dee...

`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ said...

Anak tetanggaku mas sEring sekali alergi obat ampe bitik2 merah gtz..:( oOo jd gtz ya caranya...

artja said...

@paundra:
saya juga pernah kayak gitu... istri saya alergi dengan amoxcilin. padahal sebelumnya nggak apa-apa.

@ichal:
beralih profesi jadi orang sok tau aja, chal. hehehe...

@mela:
permen kayak permen? mau dong...
eh, itu obat apaan? jangan-jangan obat untuk orang hamil?

@gelly:
kalau istri saya nggak ngalami hal itu, saya juga nggak tahu bahwa ada alergi obat.

Anonymous said...

Ibu saya beberapa kali keracunan obat, bukan cuma merah2, tapi biru2, lebam... dan pas sembuh kulitnya melepuh kaya kebakar...

saya sendiri lagi belajar ngusahain buat ga makan obat, udah 6 bulanan lebih kayaknya...

Anonymous said...

Saya punya adik.. muka dan lehernya gatal2,bintik2 merah,dan bengkak sdh hampir seminggu klo dihitung dari sekarang.Dia sampai minder gak mau masuk sekolah. Katanya dokter si alergi obat tapi ko ga sembuh2 ya??

Bisa cepat sembuh gak ya?? Abis masa dia gak sekolah terus sih gara2 minder ama mukanya..

Anonymous said...

2 hari lalu badan saya panas dan diberi obat dari dokter. Pertama kali saya minum tidak ada efek alergi. Tapi pagi ini saya minum obatnya dan saya langsung alergi, bentol seluruh tubuh. Apa mungkin antibiotiknya ya?

Anonymous said...

Btw nama obat2an yang diberi dokter 2 hari lalu itu adalah CEFAT 500, PYREXIN Paracetamol, dan NONFLAMIN. Mohon infonya ya kalau ada efek2 tertentu dari obat2an ini.

Dr Ali Senjaya said...

numpang info,

sudah ada alternatif tes dan terapi alergi dengan metode biofisika
yang tidak sakit, tidak disuntik, bebas efek samping, tidak pakai obat / bahan kimia, bisa untuk semua umur dari bayi sampai manula, tidak memerlukan periode bebas alergi dan bebas obat anti alergi. informasi detilnya di http://www.bio-e.net

bagi kalangan medis, bisa ikut pelatihan cara tes alergi metode biofisika yang kelebihannya sama seperti diatas, bisa memeriksa alergen apapun termasuk obat yang akan diresepkan ke pasien, sehingga mencegah terjadinya tuduhan ‘malpraktek’ mengurangi resiko terjadinya alergi obat pada pasien anda.

bagi mereka yang menderita alergi, dan sudah mencoba terapi tetapi belum mendapat manfaat, silahkan mencoba metode ini. dibandingkan dengan terapi konvensional yang ada, metode ini jauh lebih cepat dan lebih ekonomis. saya sekeluarga sudah mendapat manfaat dari metode ini.

semoga informasi ini bermanfaat.