Seberapa sering Anda memakai software bajakan? Tiap hari? Sebulan sekali? Atau Anda selalu memakai Software dengan lisensi berbayar yang sudah Anda lunasi harganya? Saya tergelitik untuk mengajukan pertanyaan ini karena ternyata, banyak sekali teman-teman saya yang masih menggunakan software bajakan ini. Saya sih, nggak terlalu memersoalkan moral mereka yang menggunakan barang curian. Yang saya persoalkan, sebagai maling, teman-teman saya itu ternyata belum jadi maling yang canggih, karena ternyata mereka tak mampu mengoperasikan barang curiannya itu dengan optimal.
Ini saya simpulkan dari pengalaman saya saat bekerja sebagai IT Staff yang bertugas sebagai Computer Help Desk di kantor. Setiap hari, ada saja panggilan untuk saya. Problemnya macam-macam, mulai dari hardware hingga software. Kalau masalah hardware, saya bisa maklum karena tidak semua orang tertarik untuk ngoprek komputer. Tapi kalau software, terutama aplikasi office, nah, saya sama sekali nggak habis pikir.
Bayangkan saja kondisinya seperti ini:
Ada seorang yang ingin punya mobil mewah. Dia punya kemampuan untuk membelinya di dealer resmi. Dia juga sudah ditawari untuk menggunakan mobil lain yang meskipun bukan mobil mewah, tapi sudah bisa mengakomodasi keperluannya terhadap kendaraan. Tapi, dia tidak memilih untuk membeli mobil mewah itu di dealer resmi. Juga menampik tawaran mobil lain yang tidak mewah tadi. Dia, malah menggunakan mobil mewah tadi, tanpa mau membayarnya sesuai dengan harga resmi. Selesai? Belum. Karena ternyata, dia tidak bisa mengemudi dengan baik. Dia hanya sekedar bisa maju-mundur saja. Jangankan menggunakan segala fasilitas yang disediakan dalam mobil mewah itu, lha jalannya saja hanya bisa gigi satu!
Nah, di kantor juga begitu. Ada orang yang sangat fanatik menggunakan Microsoft Office. Tapi dia tak mau membelinya sesuai dengan lisensi. Maka, jadilah dia menggunakan software bajakan. Parahnya lagi, dia tidak bisa menggunakan software canggih itu sampai ke fitur-fitur terkecilnya. Paling-paling cuma dipakai untuk mengetik saja, lalu mencetaknya di printer. Sudah, itu saja. Dia sama sekali tak mau atau tak punya niat untuk mengoptimalkan hasil curiannya itu, misalnya saja, tak tahu cara menggunakan fasilitas function di Microsoft Excel. Atau tak tahu cara memanfaatkan Style Heading di Microsoft Word untuk mempermudah navigasi naskah atau dokumen yang berukuran besar dengan puluhan atau bahkan ratusan halaman.
Ini 'kan sebuah ironi. Seperti pencuri mobil, tapi nggak bisa nyupir. Seharusnya, kalau sudah nyuri, ya jadilah pencuri yang canggih, yang tahu betul bagaimana memanfaatkan hasil curiannya. Atau kalau tidak mau dibilang ndeso, ya mulailah beralih ke software aplikasi gratisan. Jangan lagi berkilah, "Wah, susah kalau harus belajar lagi dari nol." Lho, memangnya sekarang sudah ada di nilai 10 ? Kalau menggunakan software bajakan nilainya masih 3 atau 2, ya nggak usah fanatik gitu dong! Kenapa tidak mau membuka wawasan dengna mempelajari penggunaan software gratisan yang saat ini sudah sangat mudah penggunaannya. Apa mereka nggak tahu, bagaimana susahnya bikin software sekelas Microsoft Office itu? Lalu seenaknya saja menggunakannya tanpa emrasa perlu membayarnya? Kalau memang tidak mampu buat beli, ya pakailah software gratisan.
5 comments:
jarang orang yang kuat dan keras di semua lini, salah satunya ada kecenderungan lemah, apakah madon, maling, madat, main, minum.... smoga saja gak berlebiham dan lekas tobat
wah komentar mas aroeng bagus dan mewakili,
kebanyakan orang gitu emang mas, dikantor ku aja yang bisa make microsoft office tu bisa dihitung dengan jari, hanya anak2 muda yang baru tamat/ selesai kuliah, orang2 tua kebanyakan malah masih pake lotus untuk aplikasi tabel, alasannya sdh terbiasa.. apalagi sampe yang detil2nya, untuk program excel atau word, ironi memang.. :(
sabar bro, bisa jadi pemakaian software sesuai dengan kebutuhan, mungkin mereka butuhnya hanya sebatas itu..
tapi ngomong2x gratisan, itu tergantung keseriusan dan niat baik kita aja kok, saya dah sering make openoffice.org biasa aja, gampang kok. makanya ayo make yang gratisan aja, LINUX
@aroengbinang
amiin...
@joni
ironi mas, betul sekali.
toufan tambunan
gratisan? siapa takut. hehehe... thanks
pembajakan adalah perlawan pada kapitalisme global.
microsoft sendiri yang pada awal-awalnya membiarkan pembajakan itu sendiri terjadi agar bangsa kita menjadi terbiasa bahkan nyandu, sesudah itu baru mereka ribut tentang lisensi.
lagian bill gates sudah terlalu kaya untuk kita peduli bayari.
Post a Comment