Kalau suatu saat aku putuskan untuk berangkat,
mendaki puncak gunung tinggi,
menembus belantara hutan lebat,
atau menelusuri pantai sepi
maka, aku hanya sedang mencoba menemukan sesuatu
yang mampu menghadirkan ingatan kepadamu
dan bisa kujadikan alasan
rindu.
Tuesday, November 06, 2007
Wamil ?
Masih ingat dengan film Platoon? Film besutan Oliver Stone yang meraih Best Director dari Academy Award tahun 1986 ini menceritakan sisi lain dari perang Vietnam yang melibatkan tentara Amerika yang komponen terbesarnya adalah tentara cadangan hasil program wajib militer.
Dalam satu kesempatan, Private Chris Taylor yang diperankan oleh Charlie Sheen, dianggap gila oleh teman-teman satu peletonnya. Gara-garanya, karena ternyata dia ikut terjun ke Vietnam dengan cara sengaja mendaftarkan diri sebagai sukarelawan. Padahal, teman-temannya sepeletonnya, yang rata-rata berasal dari kota-kota kecil di Amerika dan hanya mengenyam penddikan rendah, terpaksa ikut perang karena terkena program wajib militer. Orang gila saja yang sengaja mendaftarkan diri dengan sukarela untuk diterjunkan dalam neraka peperangan, demikian pikir mereka yang terkena wajib militer itu dan menghabiskan waktu dengan menghitung hari hingga tiba saat kepulangannya ke tanah air sambil berharap tidak mati di tangan gerilyawan Vietcong.
Namanya saja wajib, maka semua orang yang tercakup dalam aturan harus mengikutinya. Kalau menolak, bisa-bisa dikerangkeng di penjara seperti nasib petinju Muhammad Ali yang menolak program itu.
Nah, baru-baru ini Departemen Pertahanan RI berencana menghidupkan lagi program ini di Indonesia. Rancangan Undang-Undang tentang Komponen Cadangan Pertahanan Negara sedang digodok di Cilangkap. Jika nantinya DPR setuju, maka setiap penduduk dalam batasan umur 18 - 45 tahun wajib mengikuti latihan militer dan disiapkan sebagai pasukan cadangan yang sewaktu-waktu bisa dipanggil untuk menjalankan tugas militer. Semua instansi pemerintah maupun kantor swasta tempat mereka bekerja, harus memberikan ijin dan cuti bagi karyawan yang menerima panggilan wajib militer tersebut.
Tentu saja wacana ini juga menjadi perdebatan publik.
Hmm... kalau ada program wajib militer, apa program wajib sipil juga ada? :-?? binun
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
7 comments:
wajib sipil? hihihi....
nah kalo itu pertanyaannya lebih baik saya ikutin wajib mandi pagi dan gosok gigi setiap hari,, heleh!!
memang ada plus minus dari wajib militer, kita bisa lihat kelebihan dari RRC yg mewajibkan semua warganya.setidaknya dari segi "disiplin" contoh 'YAo Ming seorang pebasket asal china yang udah sangat Mapan berlaga si NBA namun masih mau pulang kampung untuk ikut wamil, dari sini juga kita bisa contoh patriotisme dari seorang pemuda pada negaranya.
itu menurut saya lhoo...!!!
Sayah sudah memimpikannya sedari sayah mahasiswa dulu. Gara-garanya ada seorang mahasiswa tamu dari Singapura, yang jugak abis ngikutin wamil di negaranya...
Mengapa wamil itu penting ???
Yaitu untuk lebih mempererat rasa patriotisme kepada negara, menghindari separatisme, dan menghasilkan generasi nyang lebih tangguh dan ndak manja...
Sayah neg negh, akhir-akhir ini. Generasi muda kita sukak lebih British daripada orang Inggeris (?). Liat tuh gaya berbusana dan berbahasa.
Ada jugak nyang lebih arab dari orang arab. Sibuk miara jenggot, ber antum-ana...
Ke...ke...ke...
kadang negera ini seringan aneh nya dari pada benernya...
wong militer yang ada sekarang aja dulu dibenerin...tuh masih banyak yang nganggur, sampai punya banyak waktu n tenaga untuk berantem ato malakin rakyat kecil.
urusan beli senjata ke luar aja masih ribut2 saling tuding, calo anggaranlah, ini lah....ampun..
klo saya lebih setuju ga usah ada kodim2 an tuh didaerah..bikin kyk amerika saja, pusatin di pentagon ato barak latihan n area militer khusus. jadi klo ntar2 mo berantem kan enak ga repot2 n ga ganggu fasilitas umum juga..
itu menurut saya lho mas...
hehehehe...
spt nya perlu deh kita dibekalin militer sbg sipil..ntar worst case semisal, stok tentara abis bagaimana ?
sudah saatnya kita mengabdi kepada negara yang telah memberikan segalanya bagi kita... tirulah pahlawan yang ingin menata hidup dengan tangan mereka sendiri mewujudkan semua mimpinya dengan perjuangan hingga detak jantung terakhir, tetas darah terakhir....
kirain tadi judulnya hamil..lho isinya ko ga nyambung ama judulnya ya..
ternyaata yang ga nyambung yang baca..hehehe
gini de..mentang-mentang hamil..jadi bacaannya kesaanaa mlulu..upss..yah ko keceplosan si..padahal belum posting hamil..gpp de..bonus buat mas artja..halah..hehehe
Post a Comment