Minggu pagi, ada undangan kerja bakti di lingkungan RT. Kegiatannya untuk bersih-bersih. Memang siy, lingkungan RT udah cukup bersih. Makanya konsentrasi kerja bakti hanya di sekitar fasilitas umum yang dipakai bersama seperti lapangan voli dan taman. Untuk kebersihan rumah, jadi tanggung jawab penghuni maring-masing.
Ternyata, setelah kerja bakti dan menyantap cemilan seperti pisang goreng dan kacang rebus, ada acara tambahan, yaitu pemilihan pengurus RT yang baru. Wah, padahal dalam undangan tidak pernah disebutkan agenda tersebut. Tapi pihak pengurus RT beranggapan bahwa sangat pantas kalau pemilihan diadakan bersamaan dengan kerja bakti. Alasannya sederhana saja, karena kerja jadi pengurus RT itu butuh keikhlasan dan kepedulian terhadap lingkungan RT. Jadi, wajar saja kalau kandidat diambil dari peserta kerja bakti. Masuk akal juga. Bagaimana mau jadi ketua RT kalau kerja bakti aja nggak mau? Maka pengurus RT pun kemudian terpilih. Semua warga puas atas lancarnya acara pemilihan.
Semuanya? Ternyata tidak juga. Ada warga yang merasa pemilihan pengurus RT tidak sah karena tidak dihadiri seluruh warga (termasuk beliau ini). Dia menuntut pemilihan ulang. Tapi dengan alasan efisiensi, usul itu ditolak pengurus. Hasilnya, dia marah-marah dan menuduh ada konspirasi untuk menjegal warga lain yang berpotensi jadi pengurus RT. Waduh...konspirasi? Pengurus RT???
Untungnya pengurus RT lainnya tak menganggap tuduhan tadi secara serius. Anggap saja angin lalu. Lagipula, kalau orang itu memang mau ikut dalam pemilihan pengurus RT, mestinya dia menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan RT dong. Lha... kalau memang peduli, kenapa diundang kerja bakti dia nggak datang? Untungnya ini cuma pemilihan pengurus RT.
5 comments:
tuh kan ngurusin penduduk sak RT aja susyah..palagi ngurusin penduduk sak Negara yah????
Seharusnya yg protes itu harus dijadikan pengurus RT, karena dia udah nunjukkan kepeduliannya.
@amethys :
jangankan ngurus RT, ngurus keluarga aja kadang susah...
@vie :
lho... kalo peduli, mestinya ikut kerja bakti dunk.
emang orang kita hobinya protes kali ya, bukan berbuat hehehe
mengapa tidak:)
Post a Comment