sebagai ombak
ia tak mungkin diam dan menetap,
ia menanti isyarat angin
yang memicu hasratnya bergerak
sebagai ombak
ia enggan lupa pada sungai yang memberi jantungnya detak,
ia mengharap tetes terakhir
dari telaga yang kini jauh di puncak
sebagai ombak
ia tak mengerti kenapa laut sandarannya yang dulu luas,
kini menjelma menjadi danau kecil
: seolah lupa bahwa dunia lebih luas dari yang tampak
tapi sebagai ombak
ia akan surut
dan segera membuat jarak
Sabang - Jakarta, 2007
5 comments:
trus...siapa yg jadi ombaknya??? maksudnya, siapa inspirator puisi ini? hehehe
sebagai ombak
ia tak mengerti mengapa harus terburu-buru mengejar pantai...
ehemmm, siapa tuh ya...
Ombaknya kayaknya enak buat surfing,
tapi susah buat ngambang, hueheheh.
@ m'Tia :
no comment mbak
@ vie :
masalahnya, ombaknya mungkin masih jauh dari pantai asalnya.
@ dew :
bisa aja mbak yang satu ini...tenang aja, kalo susah ngambang, kan ada si lumba-lumba :)
tapi dia akan kembali datang berulang...
oot gak sih :d
Post a Comment