Sesungguhnya bukan angin,
atau sungai,
atau ketenangan air danau yang membuat kita tak ada
dalam foto di satu bingkai.
Barangkali hanya karena kita tak punya nyali
untuk memindahkan gunung apimu,
dan melihat ombak ini mendidih dalam gelora itu.
Dan cinta
jadi terlalu hambar untuk kugarami
dengan laut
di hatimu.
atau sungai,
atau ketenangan air danau yang membuat kita tak ada
dalam foto di satu bingkai.
Barangkali hanya karena kita tak punya nyali
untuk memindahkan gunung apimu,
dan melihat ombak ini mendidih dalam gelora itu.
Dan cinta
jadi terlalu hambar untuk kugarami
dengan laut
di hatimu.
foto di atas koleksi pribadi.
penjepretan dilakukan di danau Taman Hidup, Gunung Argopuro, Jawa Timur
12 comments:
Tja, cinta sebaiknya digula-i, biar manis selalu. Kan orang yg lagi jatuh cinta bawaannya manis selalu.
nice poet bung, terus menyelam yg dalem dan membubung tinggi di atas gunung ya..., salam.
weleh kok apik tenan iki foto neng endi kang
Jadi inget ending Proof of Life. :)
Peace, bro!
@Vie :
loh, kalau terlalu manis bukan cinta dunk... justru yang bikin cinta itu abadi ya karena ada pahit-pahit sepetnya... :)
@mas aroeng :
thanks..
@ario dipoyono :
itu foto di... ah, kalau dibahas bisa bikin aku senewen... :) salam kenal mas.
@dew :
.....
jadi pingin ke amerika selatan...bolivia, ecuador, peru...
Utarakan aja kang ma dia..gak perlu malu, takut.good luck.
iya..ya..apakah ada gunanya menggarami laut yang sudah asin? bahkan untuk berada dalam satu bingkaipun sulit..terlalu sulit...
hanya saja geloranya tetap terasa toh? tanpa memindahkan gunung berapi itu?
hihihi...aku tulis apa siy...maklum mas , lagi stess. masih sibuk ujian semesteran niy...
@cempluk :
mas cempluk, udah bukan diutarakan lagi mas, malah udah ditimurkan dan dibaratkan. sekarang lagi nyoba diselatankan... hehehe
@hanum :
heh!? lagi semesteran kok malah ngeblog? belajar lagi sana, jangan mainan komputer terus...
cintah?????, hiks, cinta indonesia, tapi sepakbola nya kalah. kalah tipis lagi, sedihnyaaaaaaa
wah, fotonya mantep bener!!!
mas, aku merinding,hiiii baca puisimu, mantab banget
Hi, Pak!
Lagi ngadem dulu ya.
PS. fotona baguuus..
Post a Comment