Karena ombaklah
dunia berputar sempurna.
Digulirkannya semua rindu
merata ke penjuru dunia.
Kadang ia menjelma hujan,
memukul kaca jendela kamarmu.
Tapi tak jarang ia hanya sebutir embun
yang tersesat,
sebelum dewa matahari mengusir dengan cepat
dari halaman rumahmu.
Padahal ia ingin bergayut di kelopakmu
sekali lagi, entah sebagai embun
ataukah isak terakhir dalam tangismu.
Kini kau hanya akan menjumpainya dalam rintik
hujan di akhir malam
: diam-diam membasahi semak di pekat hutan.
Tapi dia ombak, bukan?
ia akan kembali.
No comments:
Post a Comment