Akhir Pekan lalu, di Stadion Benteng, Tangerang, berlangsung pertandingan lanjutan putaran kedua Liga Indonesia antara tuan rumah Persikota Tangerang melawan Sriwijaya FC Palembang.
Pertahanan Terbaik adalah Menyerang
Dalam Pertandingan ini, Persikota menerapkan strategi yang berpegang pada prinsip Pertahanan Terbaik adalah Menyerang. Sebelum diserang, lancarkan serangan terlebih dulu. Strategi yang terhitung kuno dan sederhana serta biasa dipakai oleh Tim Samba ini, diusung secara sempurna oleh Persikota. Kesebelasan yang sering dijuluki Bayi Ajaib ini menggunakan strategi agresif walaupun sedang menghadapi tim yang sama sekali tak bisa dianggap enteng, Sriwijaya FC.
Di atas kertas, Persikota memang kalah. Tapi kenyataan di lapangan berbicara, mereka mampu mengungguli Sriwijaya FC dengan skor akhir 2 - 1. Hasil ini sangat membanggakan Solichin, arsitek Persikota yang sudah tiga pertandingan terakhir ini menggantikan Mundari Karya yang dipecat. Ini menyusul hasil positif yang juga diraih saat Persikota bertandang ke Kediri. Saat itu Persikota mampu memberi perlawanan yang gigih dan mencuri satu poin dari Persik Kediri sang Juara Bertahan Liga Indonesia.
Hasil ini tak terlepas dari dukungan para supoter serta penerapan strategi yang tepat. Dilihat dari sisi penonton, strategi menyerang ini memang begitu memuaskan karena sangat menghibur. Tentu saja resikonya tetap ada. Kalau terlalu asyik menyerang tanpa memperhatikan keadaan diri sendiri, maka suatu saat pasti akan menderita kekalahan yang pahit dan menyakitkan.
Yang jelas, kita menyaksikan sekali lagi, bukti akan ampuhnya strategi menyerang. Dalam keadaan awal yang serupa, seranglah sebelum diserang. Karena "Pertahanan Terbaik adalah Menyerang." Buktinya ada, koq.
No comments:
Post a Comment