Thursday, August 09, 2007

Terlahir Sebagai Ombak (6)

Tentu, ada yang memilih jadi angin.
Bebas berkelana
menebar kabar samar-samar,
bahkan menyusup hingga ke dalam kamar.

Tapi semoga angin itu diam membeku
sesamapai di puncak gunung salju.
Gunung itu terlalu angkuh untuk datang sendiri,
berkali-kali hanya kirim kabar lewat sungai
yang menghanyutkan daun jatuh berguguran.

Semoga angin itu,
yang selalu menumbuhkan gelora dengan hembusannya,
tak memercikkan riak ombak ke mana-mana,
tak menerbitkan kabar dukaku ke mana-mana.
Terutama kepada gunung api itu
yang masih saja tampak biru
di kejauhan,
yang masih saja membuatku rindu
di kejauhan.

1 comment:

Putirenobaiak said...

aku pernah ingin menjadi angin. hari ini ingin menjadi menjadi awan :D