Sejak diresmikan, KRL Ciujung yang melayani rute Serpong - Tanah Abang belum memiliki jadwal yang tetap. Setelah satu bulan berjalan, jadwal tersebut telah berubah dua kali. Perbedaan antara kedua jadwal tersebut tidak terlalu jauh. PT KAI juga melakukan sosialisasi jadwal baru dengan cukup baik.
Tapi masih ada persoalan yang cukup memprihatinkan. Ada beberapa stasiun yang belum menerapkan sistem pintu masuk yang terpadu. Sehingga, masih ada jalan masuk dan keluar yang bisa dilewati tanpa melalui pemeriksaan petugas. Akibatnya, banyak pengguna Ciujung yang bingung saat ingin mengembalikan tiket elektroniknya. Tak heran, selama satu bulan saja, sudah lebih dari seribu lembar tiket yang dinyatakan hilang. Agaknya PT KAI harus berupaya lagi untuk menyiapkan infrastruktur pendukungnya sendiri, sebelum menuntut kedisiplinan pelanggan.
Tentu saja, semua memang butuh proses. Kekurangan yang terjadi merupakan proses pembelajaran bagi semua. Bagaimanapun juga, upaya PT KAI untuk membenahi sarana transportasi umum patut diacungi jempol. Diharapkan sarana ini makin berkembang dan modern, hingga tak kalah dengan apa yang ada di negara maju. Mudah-mudahan.
5 comments:
yang penting PT KAI sudah memulai dengan suatu inovasi, lainnya instrauktur, operasional dan mental budaya pengguna memang harus pelan pelan,..
semua ada prosesnya, mas!
Banyak juga tiket yg ilang pe lebih dr seribu. Ada yang "sneaky" kali!
Yup ! semua memang butuh proses.. yang paling penting sih masalah keamanan kereta api itu sendiri :)
btw Menteri Perhubungan yang sekarang orang Aceh loh ! *halah!! ngga penting bgt sih!*
selamat buat pt KAI. Cuma ada baik nya kenyamanan serta keamanan di nomor satukan daripada ngurusi peningkatan tarif dari taun ke taun.
Post a Comment